Naruto Jinraiden : The Day The Wolf Howled Bahasa Indonesia
~ Prolog ~
[Summary]
—Penulis : Akira Higashiyama
—Ilustrasi : Masashi Kishimoto
—Penerjemah Eng: Mezzomarinaio
—Penerjenah Indo: Hanami
Prolog - Akhir dari Dendam
Rintik hujan ... jatuh ke wajah ku.
Sejak kapan mulai jatuh?
Api hitam yang perlahan menelan hutan. Amaterasu sedang sekarat di setiap pohon , membakar burung, memanggang ular.
Mengapa hal seperti itu jatuh ke mata ku ...?
Orang terbaring di kaki aku ... mengapa Itachi berbaring di tempat seperti itu?
Pertanyaan berputar di kepalaku
Mengapa ia tidak mengambil mata ku?
Mengapa aku satu-satunya yang masih hidup?
Aku tidak mengerti.
Uap yang dihasilkan oleh hujan itu melanda api hitam.
Itu benar ... aku adalah orang yang memanggil hujan ini. Aku menembakkan Katon Gouryuuka no Jutsu ke langit dan menggunakannya untuk memanggil sebagain awan tersebut.
"... Menghilang dengan petir ..."
Itulah yang ku katakan kepada Itachi.
Itu bermaksud untuk menjadi kata-kata terakhir ku.
Dengan serangan, dengan serangan yang mengerahkan semua chakra yang tersisa, aku pikir aku akhirnya akan berhasil membalas klan Uchiha.
Dengan itu, aku pikir saku akhirnya akan membebaskan diri dari balas dendam.
Dan lagi…
Itachi berhasil menghindari Kirin yang telah ku panggil dengan semua kekuatan ku.
"... Kau sudah benar-benar ... menjadi kuat ... Sasuke ..."
Itulah yang Itachi katakan - terengah-engah, dengan darah yang mengalir dari mulutnya.
Dan kemudian, apa ...?
Aah, itu benar.
Itachi telah memanggil sebuah rakasa besar ... Susano'o.
Dan tak ada yang bisa ku lakukan lagi.
Chakra aku telah hampir sepenuhnya hilang.
Saat itulah tiba-tiba aku mendengar suaranya ... suara Orochimaru.
"... Aku akan meminjamkan kekuatanku ... Kau membutuhkan ku, bukan? Sasuke-kun ... Bukankah Kau ingin membalas dendam mu pada Itachi? Nah, kemudian ... Lepaskan kekuatan aku ... Lakukan itu, dan keinginan mu akan ... "
Dan aku telah menyerahkan tubuh ku pada suara itu.
Orochimaru telah meledak dari dalam diriku.
Apa yang terjadi setelah itu, hampir tidak ku ingat.
Ketika aku sadar, Itachi sedang berdiri di depan ku, penuh luka.
"... Mata mu milik ku sekarang."
Itulah yang Itachi kaatakan.
"... Aku akan membawa mereka dan menikmati mereka perlahan-lahan."
Itu masih hujan terus-menerus.
Amaterasu membakar hutan.
Aku melirik sosok Itachi runtuh.
Di dahi ku masih bisa merasakan sentuhan lama jari Itachi.
Mengapa?
Apa yang terjadi?
Itachi telah muntah darah.
Tapi kemudian, bagaimana hal pergi?
Meskipun semua serangan ku ditebas oleh Susano'o, mengapa aku tidak mendapatkan mata ku diambilnya, mengapa aku masih berdiri tegak seperti ini?
Tangan itachi yang berlumuran darah telah terulur ke arah ku
Lutut ku gemetar.
Itachi menggumamkan sesuatu.
Dan kemudian, dengan suara lembut yang biasa, dalam cara nostalgia ......... ia menyentuh dahiku
Kemudian, Itachi terjatuh ... dengan aku yang masih berdiri.
Awan gelap yang mengandung listrik.
Hujan mulai membersihkan tangan itachi yang berlumuran darah.
Ini akhir.
Tubuhku secara bertahap kehilangan kekuatannya.
Ini akhirnya, semuanya telah berakhir.
Dengan pikiran itu sendiri diadakan di hati ku, aku pingsan di dekat Itachi.
Itu masih tidak terlihat seperti akan menghentikan hujan.
Jatuh.
Tetap jatuh.
Membasuh segala sesuatu.
Kebencian, kebencian ... hapus semuanya.
-Prolog Selesai-
CaTor (Catatan Translator) : Aku rasa aku harus menerjemahkan novel ini, karena menurutku ini sangat lah bagus, ini berbeda dari aninenya, ini seperti cerita tersendiri mengenai Sasuke, dan yang kutulis disini adalah Ringkasan dari Novel aslinya, tapi aku yakin kalian tidak akan kecewa
Jika Kalian berminat untuk membca versi full nya silahkan Kesini
Comments